Jumat, 21 Maret 2014

Rindu



















Apakah rindu itu berbilang?
Hingga seluruh rasa pun harus diukur dengan uang

Apa yang mampu meretas batas?
Pada sebuah elemen cinta yang sangatlah luas

Simpan saja rindumu pada kotak lemari di sudut sana.
Yang lapuk dimakan rayap, hancur dilebur masa.

Apa yang kau harap dari pasanganmu?
Perhatian?
Kasih sayang?
Belaian mesra?
Tidakkah kau sadar
Kekasih sebenarnya telah memberi apa yang kau butuhkan.

Masihkah menyimpan hasrat cinta lebih tinggi kepada ciptaan?

Deretan waktu semakin membuatku  ragu.
Apakah kau mencintaiku melebihi cintamu pada pencipta-Mu?


Selasa, 18 Maret 2014

Gadisku

Ada yang tak biasa pada kata
Saat rasa hadir di tengah kita

Aku terpaku.
Dihantam godam raksasa penguasa. Tertancap dalam belenggu.
Lalu lapuk berkarat.

Ramai riuh mereka mengangkat panji.
Yang diyakini sebagai bukti.
Apa isi dalam kepala telah mati?
Tak melihat jelas apa yang sedang terjadi.

Air dari langit tak sebanyak kemarin.
Saat aku melihat jutaan mata berlinang.
Cacing dalam perut meronta.
Mungkin mereka telah lama berpuasa,
Tanpa pernah berbuka.

Wahai gadisku.
Rambutmu selebat hutan negeriku.
Kulitmu semulus jalan berlobang.
Matamu sejernih pengemis tua di sudut jalan.
Aromamu semerbak tumpukan sampah di pinggir jalan.

Aku harus merawatmu.
Menjagamu semampuku.
Meski banyak yang mengobral cinta padamu,
Aku tak akan berpaling.
Seperti garuda, yang enggan melihatmu lagi.