Kamis, 07 Agustus 2014

Karena kematian datang tanpa permisi

Subuh tadi, setelah menyelesaikan sahur bersama, saya bersama ibu segera berangkat ke masjid. Adzan subuh sedari tadi berkumandang melalui corong menara masjid. Kami tertinggal satu raka'at shalat. Ah, betapa ruginya menjadi masbuq.

Tapi, kejadian yang baru pertama kusaksikan adalah salah seorang jama'ah tiba-tiba terbaring. Adik saya, yang tepat berada di belakangnya menyaksikan langsung. Setelah pak imam mengucapkan salam terakhir dalam shalat, sekitar satu atau dua menit, si jama'ah sudah kejang dan tak lama kemudian ia menghembuskan nafas terakhir. Ya, sholat subuh tadi adalah sholat terakhirnya di dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun. Sesungguhnya kita semua adalah milik dan kepunyaan Allah dan kepadaNya kita akan berpulang.

Saya termasuk orang yang percaya bahwa sesuatu terjadi karena ada alasan. Dan keberangkatan saya ke masjid subuh ini, sama seperti subuh-subuh yang lain, bisa jadi Allah ingin menunjukkan kuasaNya, teguranNya, bahwa siapapun yang bernyawa pastilah akan merasakan kematian. Tanpa terkecuali. Tak pandang apakah ia pria, wanita, muda ataupun tua, bergelimang dosa atau sudah taubat, tak ada yang benar-benar tahu bahwa malaikat maut datang memenuhi tugasnya.

وَإِنَّمَا المَرْءُ حَدِيثٌ بعْدَهُ ... فكُنْ حديثًا حسناً لِمَنْ وَعَىَ

Maha Benar Allah dengan segala kuasaNya. 


Tidak ada komentar: