Anak sastra menulis IT
Ada yang error dengan cara berpikirku akhir-akhir ini. Layaknya Sebuah
perangkat komputer, prosesorku mulai lambat merespon beberapa aplikasi
(masalah). Atau bahkan aplikasi tersebut tidak berjalan sempurna.
Ada yang member saran untuk
segera mengganti sistem operasiku. Ada pula yang berkata cukup menghilangkan
beberapa aplikasi yang tak penting atau kurang dibutuhkan saat ini. Dan kupilih
saran kedua. Akhirnya, hampir saja aku mengalami kegagalan sistem. Aku membuang
sebuah aplikasi yang ternyata adalah inti dalam proseserku.
Yah, maaf-maaf saja. Saya terlanjur
membuat keputusan yang sebenarnya saya sendiri malah membuatnya semakin fatal. Untunglah
perangkatku mempunyai program maintenance
dan antivirus. Perangkat hebat
itu bernama Ardi. Yang selalu member peringatan saat piranti sedang mengalami
masalah. Sungguh canggih ya? Apalagi Yang Maha Pencipta, sungguh jauh lebih
canggih bukan?
Kita semua, termasuk saya, adalah
perangkat-perangkat kecil yang tercipta di dunia ini. Bayangkan, bila milyaran
perangkat tidak disertai dengan aplikasi yang canggih dan mutakhir. Bisa apa
kita?
Hebatkan Tuhan Pemilik Server?
Tuhan tidak mengenal sistem operasi, tidak mengenal ukuran perangkat computer, juga tidak pandang
seberapa banyak aplikasi yang kita punya. Itulah hebatnya Tuhan.
Situ lagi upgrade OS, saya pun disini sedang menyelesaikan proses instalasi
(mengejar gelar sarjana).
Udah ah, jadi ngaco kan nulisnya.
Salam IT ala dadang.(padahal kuliah sastra) :D
Komentar